Articles | Seni & Budaya | 09 Feb 2015

Mengenal Jenis Batik di Setiap Kota Asalnya

Sejak tanggal 2 Oktober 2009, rakyat Indonesia merayakan hari Batik Nasional. Perayaan tersebut dirayakan sejak batik dianggap sebagai Warisan Kemanusiaan untuk Budaya Lisan dan Nonbendawi (Masterpieces of the Oral and Intangible Heritage of Humanity) oleh UNESCO. Biasanya, di tanggal segitulah masyarakat Indonesia disarankan untuk mengenakan batik.

Mungkin dulu batik diidentikkan dengan hal kuno. Namun, batik kini seolah tidak lagi didentikkan sebagai pakaian orang tua saja, tetapi juga anak muda. Terbukti dengan seringnya Anda melihat anak muda mengenakan batik, baik untuk keperluan resmi ataupun hanya jalan-jalan santai. Menggunakan batik memang bagus, tapi akan jauh lebih bagus jika Anda mengenal salah satu kebudayaan Indonesia ini. Jangan sampai saat mengenakan batik, Anda tak tahu jenisnya dan dari mana batik tersebut berasal. Nah, di bawah ini adalah jenis-jenis batik sesuai dengan kota asalnya.

Batik Rembang
Jika membicarakan batik Rembang, Jawa Tengah, rasanya tak bisa dipisahkan dengan batik Lasem—yang merupakan salah satu kota di Rembang. Kesohoran batik Lasem berasal saat kedatangan laksamana Cheng Ho di tahun 1413. Kala itu, batik bermotifkan burung hong, liong, bunga seruni, banji, mata uang, dan warna merah darah ayam khas Tiong Hwa, yang juga memiliki pengaruh budaya Arab, Jawa, India, hingga Eropa sehingga menjadi pemain besar. Karena hal itulah, batik Lasem memiliki ciri khas berwarna merah mencolok.

Batik Pekalongan
Jika boleh dikatakan, Pekalongan menjadi lokasi penghasil batik terbesar saat ini, bahkan penyebarannya bukan hanya di Jawa, tetapi juga ke Sumatera Selatan, Sumatera Barat, Minahasa, Makassar, hingga Jambi. Batik pekalongan memiliki ciri khas motif yang bebas dan menarik, dengan warna yang sangat atraktif, bahkan dalam satu helai kain bisa hingga 8 warna yang berbeda. Ramai, tetapi tetap menarik!

Batik Betawi
Ternyata bukan hanya Jawa Tengah saja penghasil batik, tetapi juga Ibu Kota. Yang membedakan batik Betawi dengan lainnya adalah dengan corak yang beragam dan warna yang cerah. Uniknya, Anda bisa langsung tahu bahwa batik yang digunakan berasal dari Betawi. Sebab batik Betawi memiliki corak khas Kota Jakarta, seperi ondel-ondel, Sungai Ciliwung, Peta Ceila, hingga Monas.

Batik Cirebon
Anda pasti pernah melihat batik bermotif garis-garis awan yang berbentuk lonjong, lancip, dan segitiga bukan? Ya, motif batik bernama Megamendung itu berasal dari Cirebon, Jawa Barat. Batik Megamendung dipengaruhi oleh kebudayaan Tiongkok. Bukan hanya motif Megamendung, Cirebon memiliki motif lain, yaitu Naga Silam yang juga masih dipengaruhi oleh Tiongkok dan India kala itu. Coraknya memang tak berbeda jauh dengan motif Megamendung. Jika berbicara warna, batik Cirebon berbeda jauh dengan batik Pekalongan yang memiliki banyak warna. Batik Cirebon lebih sedikit, biasanya didominasi oleh warna hitam, kuning, biru, merah tua dengan warna dasar krem.

Batik Surakarta / Solo
Datang ke Solo memang kurang lengkap rasanya jika tak membeli sehelai batik. Batik solo menjadi andalan wisatawan saat berkunjung ke Solo, apalagi saat Anda berada di wilayah pusat sentra batik di kampung batik Laweyan dan kawasan kampung batik Kauman. Bisa dikatakan, batik asal Surakarta ini masih memegang teguh dalam corak tradisionalnya. Ada beragam motif batik solo yang sudah terkenal, mulai dari Parang Rusak Barong, Kawung, dan Sawat yang biasa digunakan oleh raja dan keluarganya, motif Slobog, Sidomukti, Truntum, Satrio Manah, Semen Rante, Parang Kusumo, Pamiluto, Ceplok Kasatritan, Semen Gendong, dan Bondet. (Herti Annisa)

TAGS:

LINKS: