Articles | Wisata Alam | 29 Jan 2015

Ada Apa Saja di Garuda Wisnu Kencana (GWK) ?

Bali tidak hanya dikenal dengan wisata kuliner di wilayah Jimbaran, bukan hanya pemandangan indah di Tanah Lot karena Bali juga memiliki cagar budaya di Desa Ungasan, Kuta Selatan, Kabupaten Badung. Ialah Garuda Wisnu Kencana (GWK) yang seolah menjadi ikon dari Pulau Dewata ini. Karena menjadi ikon dari Pulau Bali, sudah pasti Anda sangat dilarang jika tak menginjakkan kaki di salah satu objek wisata di Uluwatu ini. Lokasi yang stategi dan mudah ditempuh, membuat Anda tak perlu menghabiskan waktu untuk mencarinya. Apalagi hanya sekitar 20 menit dari Bandara Ngurah Rai dengan menggunakan kendaraan pribadi, taksi, atau sewa mobil beserta supir, Anda bisa menikmati beberapa acara yang mereka miliki.

Sejarah GWK
I Nyoman Nuarta, yang merupakan salah satu penggagas ide di balik konsep Garuda Wisnu Kencana ini, memulai proyek sejak tahun 1992. Barulah di tahun 2000, mulai dipromosikan secara terbuka dengan mengekspos dan memamerkan beberapa bagian dari patung Garuda Wisnu, dibarengi dengan beberapa uji coba untuk sejumlah fasilitas pendukung.

Taman budaya yang berlokasi di Badung ini memiliki luas ±60 Ha dengan patung Garuda Wisnu setinggi ±120 meter dan lebar sayap membentang sekitar 64 meter sebagai daya tarik utama. Bagkan taman budaya Garuda Wisnu Kencana ini merupajan salah satu karya seni terbesar dan paling menakjubkan yang pernah dibuat sepanjang seharah seni rupa Indonesia dan sebagai representasi salah satu warisan budaya lokal indonesia.

I Nyoman yang merupakan Pemenang Lomba Patung Proklamator Republik Indonesia di tahun 1979, dipercaya dalam pembuatan monumen GWK yang menggambarkan Dewa Wisnu mengendarai burung legenda Garuda. DI sanggarnya yang terletak di Bandung, jawa Bart, I Nyoman Nuarta menguki beberapa bagian patung terbuat dari tembaga dan kuningan, yang terdiri dari 24 segmen dan dibentuk dengan 754 modul.

Jadi, jangan lupa untuk menyempatkan waktu Anda untuk menyambangi taman budaya Garuda Wisnu Kencana (GWK). Lantas, apa saja yang ditawarkan dari GWK?

Tirta Agung
Di sinilah pertama kali Anda akan disambut di wilayah GWK. Berisikan sebuah sampe patung tangan Wisnu yang ditempatkan di tengah-tengah landscape batu kapur GWK.

Street Theater
Kurang lengkap rasanya jika berkunjung ke suatu wilayah, Anda tak membeli oleh-oleh untuk keluarga atau kerabat. Selain menjadi tempat parade pertunjukan beberapa kali dalam sehari, Street Theater ini diperuntukkan bagi Anda yang sedang mencari cinderamata khas Bali, mencicipi makanan dengan harga terjangkau, hinga melihat kisah Garuda Wisnu Kencana yang diukir dalam empat tembok batu besar mengelilingi area tersebut.

Kolam Teratai
Teratai menjad simbol utama kecantikan, kemakmuran, dan kesuburan sehingga Wisnu selalu membawa teratai di tangannya. Di GWK, terapat sebuah kolom teratai yang terletak di samping patung GWK, dikelilingi oleh seni lahan pilar batu kapur dengan patung Garuda sebagai latar belakangnya. Di kolam teratwai GWK inilah, beberapa acara bergengsi digelar, seperti konser musik, pertemuan internasional, dan pesat besar.

Amphitheater
Amphitheater GWK merupakan sebuah tempat yang biasa menjadi tempat pertunjukan seni teater dengan panggung tebuka dilengkapi tribu yang mampu menampung 800 penonton. Biasanya, pertunjukan yang diadakan di Amphitheater ini tak mematok tarif tambahan karena sudah termasuk dalam harga tiket masuk. Banyak pertunjukkan yan coba dihadirkan untuk wisatawan untuk mengenalkan budaya Bali, seperti barong, kecak, dan beberapa acara lainnya.

Ya, taman Garuda Wisnu Kencana (GWK) ini memang patut Anda sambangi untuk merasakan langsung seperti apa budaya Bali. Taman budaya GWK ini buka sejak pukul 08.00 hingga 22.00 dengan biaya masuk Rp 50.000 (dewasa) dan Rp 40.000 (pelajar dan anak). Saran untuk Anda, jika ingin melihat langsung pertunjukkan tari Kecak di GWK Bali, sebaiknya datang sebelum pukul 18.00. (Herti Annisa)

TAGS:

LINKS: