News | 12 Dec 2014

Banyuwangi Ethno Carnival (BEC) 2014

Banyuwangi Ethno Carnival (BEC) 2014 kembali mengentak Bumi Blambangan. Perhelatan tahunan yang digelar sejak 2011 tersebut kali ini mengusung tema The Mystic Dance of Seblang.

Seblang (sebele ilang) atau sialnya hilang adalah salah satu ritual upacara adat masyarakat suku Using Banyuwangi, Ritual Seblang ini sebagai wujud rasa sukur atas rezeki yang melimpah dan untuk menolak bala (bencana). Ritual Seblang ini dapat dijumpai di dua tempat yaitu di Kelurahan Bakungan dan Desa Olehsari kecamatan Glagah Kabupaten Banyuwangi. Penari Seblang olehsari dimainkan oleh seorang perempuan muda selama 7 hari secara berturut – turut yang dilaksanakan satu minggu setelah idulfitri. Sedangkan Seblang Bakungan dimainkan oleh perempuan tua (yang sudah manapouse) selama satu malam dilaksanakan seminggu setelah idul adha. Tarian akan mengikuti alunan gending / lagu dari sinden dengan mata tertutup dan dalam keadaan tidak sadarkan diri.

Nuansa magic yang masih kental dari ritual adat Seblang ini divisualisasikan dalam bentuk parade karnaval yang berjuluk BEC ( Banyuwangi Etno Carnival ). Dari tema sentral Seblang tersebut dibagi menjadi tiga sub tema yaitu Seblang Olehsari yang di identikkan dengan warna hijau pada pakaian dan omprok (tutup kepala) yang dihiasi daun pelepas pisang menutupi sebagian wajahnya.



Seblang Bakungan yang diidentikan dengan warna merah pada pakaian, omprok (penutup kepala) yang dihiasi kain yang menutupi sebagian wajahnya, serta keris sebagai gaman (senjata).

Porobungkil adalah hasil bumi yang akan dikreasikan kedalam bentuk karya busana modern. Megah dan kolosal menjadi padan kata yang pas untuk menggambarkan acara Banyuwangi Ethno Carnival (BEC) 2014 yang digelar di Taman Blambangan, Sabtu (22/11/2014).

Tari Gandrung dan Tari Seblang yang diikuti ratusan penari sebelum parade busana yang menjadi puncak acara BEC 2014.

Karnaval ini dibuka oleh Menteri Pariwisata Arief Yahya, dihadiri Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa, serta Duta Besar Amerika Serikat untuk Indonesia Robert O Blake, melibatkan 800 orang lebih.

Bupati Banyuwangi, Abdullah Azwar Anas mengatakan, karnaval semacam BEC terus bermunculan di banyak kota.

Meski demikian, ada unsur pembeda yang membuat BEC menjadi karnaval yang pantas dibanggakan, yakni mengangkat unsur lokal untuk diperkenalkan ke dunia global. "Sejak awal BEC pada Tahun 2011, kami setia mengusung tema lokal, itulah yang membedakan karnaval ini dengan karnaval di tempat lain. Kami membawa budaya lokal untuk disajikan ke dunia global," kata Anas.

"Semuanya dikerjakan anak muda Banyuwangi tanpa supervisi dari konsultan desain mana pun. Mulai dari penyusunan tema sampai proses eksekusi, semuanya oleh anak-anak mudaBanyuwangi," imbuh Pelaksana Tugas Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Banyuwangi, Yanuar Bramuda.

Parade BEC, diawali penampilan kelompok musik drumband milik Pemkab Banyuwangi, yang dilanjutkan dengan penampilan Masterpiece BEC 4 2014, “The Queen Of Seblang”. Masterpiece ini menampilkan seorang putri yang mengenakan pakaian kebesarannya gaun indah dengan ekor sepanjang 300 meter . Dua orang pengawal dan 150 penari Gandrung mengiringi sekaligus membawa gaun panjang tersebut di hadapan para tamu undangan.

Kemudian, pegelaran dilanjutkan dengan penampilan 200 penari Seblang yang menarikan goyangan khas Seblang yang menjatuhkan kepala ke kiri dan ke kanan dan gerakan gemulai tangan ke atas dan kebawah. Usai menari ratusan Seblang ini duduk disisi sepanjang catwalk mengawal prosesi terjadinya Seblang hingga mengalami trance atau kerasukan. Meski dimainkan secara teatrikal, namun penampilan para aktor yang menceritakan sejarah munculnya Seblang hingga proses masuknya ruh ke dalam raga Seblang mampu membangkitkan nuansa mistis yang kental.

Usai prosesi tersebut, dimulailah penampilan Devile BEC 2014 yang diawali oleh BEC cilik sebanyak 48 anak. Dilanjutkan dengan penampilan peserta tema Seblang Olehsari, sebanyak 33 orang. Pada tema ini kostum dominan nuansa hijau yang dikreasikan secara menarik dengan kreasi hiasan payung. Lalu disusul tema kedua Seblang Bakungan, yang dibawakan 67 peserta dengan dominan warna merah. Dan pada tema Porobungkil ditampilkan 35 peserta yang menampilkan visualisasi kreatif aneka buah-buahan dan aneka palawija yang dikreasikan dalam kostum yang unik.

Selain kedatangan Menteri Pariwisata, Arif Yahya yang membuka pagelaran BEC 4, Menteri Sosial, Khofifah Indar Parawansa dan Duta Besar AS Robert O Blake dan Yenny Wahid juga hadir di event tahunan ini. Selain itu, terlihat juga beberapa artis ibukota, seperti Abdee Slank, Paramitha Rusadi, Ayu Azhari, Yati Octavia dan Pangky Suwito.

Selanjutnya parade devile BEC 2014 ditutup dengan penampilan parade barong nusantara dan Kemanten Using Banyuwangi yang menjadi tema BEC 2015 mendatang. Sebelumnya, sebagai pembuka acara, para tamu undangan sempat dihibur oleh penyanyi kondang Banyuwangi Wandra dan Suliyana. Keduanya membawakan lagu hits masing-masing dan juga berduet. (Kuncoro Budi)

Photo Credit : Dhien Kukuh & Dedy Yanuar Dyp

TAGS: Banyuwangi Ethno Carnival Banyuwangi Ethno Carnival 2014 BEC 2014



LINKS: