Blue Fire di Kawah Ijen
Anda pecinta alam? Salah satu lokasi terbaik memandang sunrise berada di kawasan Gunung Ijen. Gunung Ijen merupakan gunung berapi yang masih aktif. Berada di atas ketinggian 2.443 mdpl, secara administratif kawasan ini masih berada di dua wilayah, yakni Banyuwangi dan Bondowoso.
Masih berada di satu lokasi, terdapat sebuah danau kawah yang siap memanjakan mata Anda karena keindahannya. Kawah Ijen namanya. Memiliki luas sekitar 20 km2, objek wisata ini dikelilingi oleh dinding kaldera setinggi hingga 500 meter, menjadikannya sebagai kawah di tengah kaldera terluas di Pulau Jawa.
Karena masih berada di kawasan Wisata Kawah Ijen dan Cagar Alam Taman Wisata Ijen, tak jarang Anda akan menemukan aktivitas penambangan. Sebab Kawah Ijen masih menjadi tempat penambangan belerang terbesar di Jawa Timur. Sumber sublimat belerang yang tak pernah habis, menjadikan Kawah Ijen terus dimanfaatkan untuk berbagai keperluan industri. Pemandangan para penambang yang memikul bongkahan belerang yang sudah mengering dengan berat hingga 100 kg, kemungkinan besar menjadi salah satu pemandangan yang akan Anda lihat, selain keindahan Kawah Ijen itu sendiri.
Kilauan hijau toska akibat sinaran matahari akan menjadi pemandangan terindah di pagi hari saat Anda berada di puncak Kawah Ijen. Pemandangan gunung merapi juga tak kalah indahnya jika disaksikan dari jauh. Datanglah ke Kawah Ijen pada pukul 5 hingga 7 pagi, sebab pada pukul tersebutlah, keindahan kawah ijen dalam kondisi terbaiknya. Anda bisa mendaki sejak pukul 3-4 dini hari. Tak perlu khawatir, sebab Departemen Kehutanan telah menyediakan penginapan di kawasan Gunung Ijen dengan harga Rp 100.000 hingga Rp 300.000 per malamnya.
Blue Fire
Ingin menyaksikan keindahan Kawah Hijau yang lebih luar biasa? Kami sarankan untuk datang pada dini hari atau sekitar pukul 01.00. Di waktu tersebutlah, Kawah Ijen menyimpan blue fire atau api biru. Salah satu keunikan kawah tersebut memang api biru yang hanya muncul pada dini hari atau kondisi yang sangat gelap.
Api biru tersebut berasal dari cairan belerang yang mengalir tanpa henti. Udara dingin yang menyergap dan kondisi gelap, mendukung keindahan blue fire Kawah Ijen sendiri. Angin yang berhembus itulah yang membuat cairan mengering menjadi bahan tambang untuk warga sekitar.
Sewalah seorang pemandu untuk menyaksikan blue fire Kawah Ijen. Dengan mendaki bersama orang yang tepat dan berpengalaman, mereka tahu dan hapal pijakan batu yang aman serta lokasi yang tepat untuk mengabadikan momen. Pemandu juga akan menjaga Anda dengan aman dan terus mengantispasi hal yang tak diinginkan. Bukan apa-apa, air Kawah Ijen yang bervolume sekitar 200 juta meter kubik ini memiliki panas hingga 200 derajat celcius dengan keasaman hingga nol derajat. Kandungan belerang yang sangat tinggi, mengharuskan Anda menggunakan masker. Tanpa menggunakan masker, Anda hanya cukup memunggungi kawah.
Akses ke Kawah Ijen
Karena berada di antara Banyuwangi dan Bondowoso, Kawah Ijen yang berada di kawasan Paltuding, bisa ditempuh melalui dua rute. Jika mengambil rute dari Banyuwangi, Anda harus melewati perjalanan sekitar 15 km atau 30 menit menggunakan kendaraan beroda dua atau empat, menuju Kecamatan Licin. Rute dari Banyuwangi memang tergolong memiliki medan yang cukup berat. Dari Licin, Anda harus menempuh Paltuding dengan jarak 18 km. Tanjakan dan belokan akan menghiasi perjalanan Anda selama satu jam.
Rute kedua, bisa ditempuh dari Situbondo menuju Sempol (Bondowoso) melalui Wonosari, hingga sampai ke Paltuding. Rute kedua tergolong aman dan mulus. Kondisi jalannya tak akan mengocok perut Anda meskipun waktu tempuhnya cukup lama, yakni 2,5-3 jam.
Dari Paltuding inilah, Anda harus berjalan kaki sekitar 3 km untuk bisa sampai di Kawah Ijen. Setengah lintasannya harus ditempuh dengan tenaga ekstra sebab medannya menanjak dnegan kemiringan 25-35 derajat. Belum lagi struktur tanah yang berpasir menambah berat langkah kaki Anda. Namun, keindahan Kawah Ijen setelah Anda mendaki langsung menghilangkan rasa lelah.
Sedikit saran dari kami. Jika ingin medatangi Kawah Ijen, waktu terbaik adalah saat musim kemarau, yakni bulan Juli-September. Sebab pada bulan-bulan tersebutlah, perkiraan tidak akan hujan sehingga memudahkan medan pendakian Anda. Anda tentu tak mau kan keindahan kawah Ijen harus terganggu karena hujan atau kabut tebal? (Herti Annisa)
LINKS:
- Meja Tulis | Kursi Lesehan | Lemari Pakaian | Meja Belajar Anak
- Distributor Manjun Seaweed | Distributor Laverland Crunch | Distributor Tong Garden
- Lemari Besi Tahan Api | Lemari Besi Tahan Bongkar | Brangkas Jakarta | Lemari arsip
- Jual Snack Import | Supermarket murah di Jakarta | Toko Buah di PIK | Supermarket di PIK
- Wisata Kuliner | Kuliner Jakarta | Kuliner Bandung | Kuliner Purwokerto | Kuliner Jogja | Kuliner Yogyakarta | Kuliner Bogor | Tempat Makan Enak Di Jakarta |
- The Hairloft Salon Jakarta | Hairloft Jakarta | Hairloft Kelapa Gading | Salon di Kelapa Gading
- Informasi Keluarga | Parenting Indonesia | Informasi Ibu dan Anak