Articles | Wisata Alam | 19 May 2015

7 Tempat Menarik di Kebun Raya Bogor

Anda bisa dianggap tak pernah ke Bogor, Jawa Barat jika tak pernah mengunjungi Kebun Raya Bogor. Sebagai salah satu tempat wisata di Bogor, rasanya Kebun Raya Bogor menjadi salah satu tempat wajib untuk didatangi karena memiliki hingga 15.000 jenis koleksi pohon dan tumbuhan. Kebun Raya Bogor awalnya merupakan sebuah taman buatan yang sudah ada sejak tahun 1474, saat Kerajaan Sunda dalam masa pemerintahan Sri Baduga Maharaja. Saat itu, taman buatan tersebut berfungsi sebagai tempat memelihara benih kayu yang sudah langka. Hingga pada awal 1800-an saat Kerajaan Sunda takluk dari Kesultanan Banten, Gubernur Jenderal Thomas Stamford Raffles, yang mendiami lokasi Kebun Raya Bogor pada saat itu, tertarik mengembangkan halaman istana Bogor menjadi sebuah kebun yang cantik.

Dengan luas 87 hektar, mungkin Anda membutuhkan waktu seharian untuk mengelilingi tempat tersebut. Namun, jangan khawatir akan tersarar atau kebingungan, sebab Kebun Raya Bogor membagi tempat menarik dalam beberapa bagian, seperti hal di bawah ini.

1. Griya Anggrek
Anda pecinta tanamana anggrek? Jika, ya, jangan sampai melewatkan waktu untuk ke Griya Anggrek di Kebun Raya Bogor. Griya Anggrek dibangun pada tahun 2000, kerja sama antara Yayasan Kebun Raya Indonesia dan Kebun Raya Bogor, yang baru diresmikan pada tanggal 25 Mei 2002. Di Griya Anggrek ini, Anda bisa melihat koleksi anggrek spesies dan anggrek hybrid yang sedang berbunga. Mau membeli? Tenang, Griya Anggrek menyediakan bibit anggrek botolan yang bisa Anda bawa pulang.

2. Taman Kebun Raya Bogor
Kebun raya Bogor menyediakan setidaknya 6 taman sesuai dengan temanya. Apa sajakah itu?

  • Taman Meksiko. Sekitar 100 koleksi spesies tumbuhan iklim kering seperti agave, yucca, kaktus, dan tanaman sukulen lainnya yang berasal langsung dari Amerika Tengah dan Amerika Selatan, tersedia di Taman Meksiko.
  • Taman Teijsmann. Taman yang dibangun pada tahun 1884 oleh DR. Melchior Treub sebagai bentuk penghargaan kepada Johannes Elias Teijsmann atas jasa-jasanya terhadap perkembangan Kebun Raya Bogor. Teijsmann menjabat sebagai kurator s’Lands Plantentuin (sekarang Kebun Raya Bogor) dari tahun 1831 sampai 1869. Dengan bantuan seorang ahli botani, Justus Karl Hasskarl, Teijsmann menata kembali koleksi tumbuhan di Kebun Raya secara berkelompok berdasarkan suku dan menambah jumlah koleksi secara signifikan.
  • Taman Obat. Bukan hanya sebagai tempat koleksi berbagai jenis tanaman untuk bahan dasar membuat obat-obatan, Taman Obat ini juga biasa menjadi tempat penelitian. Di tempat ini, Anda bisa melihat banyak koleksi tanaman obat disertai dengan informasinya, dari ukuran besar, sesuai dengan famili, genus, dan spesiesnya masing-masing.
  • Taman Air. Kebun raya Bogor jelas menawarkan kesejukan udara. Jika Anda hanya ingin merasakan semilir angin sambil bercengkeram dengan keluarga atau kerabat, jangan lupa untuk mengunjungi Taman Air yang lokasinya tak jauh dari gerbang utama. Di tempat ini Anda bisa beristirahat sejenak sambil melihat koleksi tanaman teratai dan berbagai jenis ikan.


3. Museum Zoologi
Flora biasanya tak jauh-jauh dari fauna. Begitupun di Kebun Raya Bogor. Bukan hanya bisa melihat ribuan koleksi tanaman, di sana Anda juga bisa melihat beberapa kerangka dan jenis binatang yang diawetkan di Museum Zoologi. Museum yang didirikan pada 1894 ini digagasi pertama kali oleh J. C Koningsberger yang merupakan ahli Botani berkebangsaatn Jerman. Di sini Anda bisa melihat koleksi hewan yang diawetkan, seperti burung, kepiting, serangga, ikan, hingga paus biru.

4. Makam Belanda
Kebun raya Bogor ternyata tak hanya menawarkan keindahan koleksi flora dan faunanya saja. Terdapat makam Belanda yang sudah ada sejak 1817, di mana sebanyak 42 makam berisikan beberapa pejabat tinggi pada masa itu. Sebut saja terdapat makam D.J. de ee Erens, gubernur jendral yang menjabat tahun 1836 – 1840; Mr. Ary Prins, ahli hukum yang pernah dua kali menjadi pejabat sementara sebagai gubernur jendral Hindia Belanda; dua ahli biologi dalam satu makam, Heinrich Kuhl dan J.C. Van Hasselt; hingga Prof. Dr. A.J.G.H. Kostermans, ahli Botani terkenal berkebangsaan Belanda yang menjadi warga Negara Indonesia.

Bukan hanya tempat menarik itu saja yang terdapat di Kebun Raya. Namun, kurang lengkap rasanya jika Anda hanya membacanya, tanpa berkunjung langsung ke sana. Cari tahu sisa tempat menarik lainnya di sana dengan tiket masuk Rp 15.000 untuk wisatawan domestik dan Rp 26.000 untuk wisatawan mancanegara.

TAGS:

LINKS: